ARTICLE AD BOX
Kegiatan ini digagas oleh SGWD yang beranggotakan hanya tujuh orang, seluruhnya masih duduk di bangku SMP. Mereka berkolaborasi dengan komunitas Tri Karangasem dan Pasikian Yowana Karangasem. Lomba terbuka untuk masyarakat se-Kabupaten Karangasem dan mendapat dukungan dari Dinas Kebudayaan serta Dinas Pariwisata setempat.
Ketua panitia, I Putu Eka Parwita alias Tu Eka, baru berusia 15 tahun. Meski muda, ia tampil penuh percaya diri memimpin jalannya kegiatan. "Kami beri nama Ngasanga Fest karena momennya bertepatan dengan Tilem Kesanga, yang identik dengan kreativitas Ogoh-ogoh dari anak muda Bali. Kami ingin memberikan wadah bagi anak-anak muda Karangasem untuk menyalurkan bakat dan melestarikan tradisi," ujar Eka saat ditemui di sela acara.
Sebanyak 53 peserta turut ambil bagian dalam lomba kali ini, terdiri dari 33 karya tapel dan 20 Ogoh-ogoh mini. Lomba digelar dalam format pameran. Karya peserta dipajang lengkap dengan sinopsis dan dokumentasi proses pembuatan, sebelum dinilai oleh tiga dewan juri: Hadi Susena, Fergi Setiawan, dan Panca Gautama.
Kriteria penilaian meliputi anatomi, ekspresi visual, pakaian, harmoni, hingga penggunaan bahan daur ulang atau ramah lingkungan.
“Kami tak membedakan kategori Ogoh-ogoh dengan atau tanpa mesin. Semua dinilai dalam satu kategori saja, yaitu Ogoh-ogoh mini. Tujuannya supaya penilaian lebih merata dan tidak bergantung pada faktor teknologi,” jelas Tu Eka.
Tempat pelaksanaan di Wantilan DPRD Karangasem dipilih karena dinilai luas dan strategis. Menurut panitia, antusiasme peserta dan penonton tahun ini jauh lebih tinggi dibanding dua tahun sebelumnya, saat lomba masih berskala kecamatan. Kini, cakupan peserta sudah tingkat kabupaten.
Kabid Dinas Kebudayaan Karangasem mewakili Kepala Dinas membuka acara secara resmi. Hadir pula perwakilan dari Dinas Pariwisata, tokoh adat, dan komunitas seni di Karangasem.
Tu Eka berharap lomba ini terus berlanjut tiap tahun dan mendapat dukungan lebih besar dari pemerintah maupun lembaga-lembaga lainnya. “Kami percaya anak muda Karangasem punya potensi besar di bidang seni, khususnya Ogoh-ogoh. Hanya saja selama ini masih kurang wadah dan apresiasi. Semoga lomba seperti ini bisa menjadi salah satu jalan agar mereka terus semangat berkarya,” katanya.
Suasana lomba berlangsung semarak. Tak hanya anak-anak muda, orang tua dan anak-anak kecil pun turut hadir meramaikan acara. “Kami senang karena kegiatan ini bisa menjadi ruang apresiasi dan memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat Karangasem. Semoga tahun depan lebih meriah lagi,” pungkas Tu Eka dengan senyum penuh semangat.*m03
Hasil Lomba Ngasanga Fest Caka 1947
Kategori Tapel:
- Juara I: I Dewa Gede Hady Samudra
- Juara II: I Kadek Yudiantara
- Juara III: I Putu Agus Ariana
- Harapan I: Isengart
- Harapan II: Komang Wiryanata
- Harapan III: I Wayan Kolas Pratama
Kategori Ogoh-ogoh Mini:
- Juara I: Isengart
- Juara II: Ida Bagus Adi Praba
- Juara III: I Ketut Rai Permana
- Harapan I: I Kadek Riski Adi Pratama
- Harapan II: ST Kumuda Jaya
- Harapan III: Ida Bagus Aditya