3 hours ago
2
ARTICLE AD BOX
Mengusung tema Citra Langoning Amertatwa yang bermakna “Memuliakan Seni dalam Kehidupan,” rangkaian lomba ini mencakup tiga kategori utama: Lomba Ogoh-ogoh Mini, Lomba Tari Condong, serta Lomba Bapang Barong dan Makendang Tunggal.
Ketua panitia, Kadek Dwi Asmara Putra, menjelaskan bahwa kegiatan ini telah menjadi agenda tahunan yang rutin digelar setiap Februari bertepatan dengan HUT fakultas. “Tahun ini adalah pelaksanaan yang ke-15. Kegiatan berlangsung selama tiga hari. Hari pertama kami gelar Lomba Ogoh-ogoh Mini dan Tari Condong, kemudian Bapang Barong dan Makendang Tunggal digelar pada tanggal 1–2 Maret 2025,” jelasnya.
Total peserta tahun ini mencapai 71 orang. Untuk kategori Ogoh-ogoh Mini diikuti oleh 6 peserta dengan total 7 karya, karena salah satu peserta mengirimkan dua ogoh-ogoh. Sementara itu, Lomba Tari Condong diikuti oleh 36 peserta usia 7–13 tahun, dan Lomba Bapang Barong serta Mekendang Tunggal diikuti oleh 28 peserta dari rentang usia 16–25 tahun.
Lomba ini tidak hanya memperebutkan trofi dan piagam penghargaan, tetapi juga uang tunai sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas para peserta.
“Kegiatan ini menjadi momentum untuk menggali kreativitas sekaligus melestarikan seni budaya di tengah tantangan zaman. Kami juga menilai, pascapandemi dan di tengah perkembangan teknologi yang begitu cepat, pelestarian seni menjadi semakin penting,” ujar Kadek Dwi.
Acara pembukaan ditandai dengan pemotongan tumpeng dan tiup lilin oleh Wakil Rektor III UNHI Dr I Putu Sarjana. Kadek Dwi menambahkan, antusiasme paling tinggi tampak pada Lomba Bapang Barong dan Makendang Tunggal. “Ini yang paling terasa vibes-nya, karena memang jenis lomba ini sangat dekat dengan anak muda,” katanya.
Pihak panitia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan dikembangkan mengikuti tren zaman, serta menjadi ruang aktualisasi dan kontribusi nyata bagi generasi muda dalam melestarikan budaya Bali. *m03
English (US) 